Airbus pada PT DIrgantara Indonesia (Persero) mengembangkan bermacam-macam tipe pesawat modern berjenis CN. Dua pesawat CN sebagai penerbangan militer, sementara satu lagi digunakan pada kepentingan komersial.
Pesawat CN-235 juga CN-295 digunakan buat penerbangan militer juga sipil. Sedangkan CN-245 kelak untuk dipakai pada penerbangan komersil.
Direktur Utama PT DI Budi Santoso menegaskan sekarang ini beberapa teknisi serta insinyur masih menyelesaikan design CN-245. Harapannya kelak waktu 2018 pesawat versi terakhir atas Airbus tersebut dapat terbang perdana.
"Ini murni yang merancang kita, engineer-engineer kita semua yang menciptakan pesawat tersebut. Kelak Airbus sekedar bantu sertifikasinya," jelas Budi pada Kementerian BUMN, Selasa (24/1/2017).
Supaya CN-245 mampu terbang, Airbus perlu mencatatkan varian terbarunya tersebut di European Aviation Safety Agency (EASA) agar memperoleh sertifikasi. Kemudian, lantas boleh dijalankan penerbangan awal.
Budi menambahkan, yang bakal mengerjakan pesawat beserta kapasitas penumpang 50 orang tersebut yaitu engineer yang saat itu mengerjakan proyek N-219. Proyek N-219 sendiri disebutkan Budi bakal usai di pertengahan 2017.
Dari suasana geografis Indonesia yang banyak sekali pada kepulauan, pesawat dari tipe itu dirasa Budi amat sesuai. Sekarang ini penerbangan jarak pendek dilayani untuk pesawat ATR.
"Kita tak bisa sejajar beserta pesawat-pesawat besarnya Airbus maupun Boeing, lantaran kita memahami diri, kita sekedar burung pelatuk, hindari bertengkar dengan gajah," terang Budi.
CN-245 adalah penyempurnaan semakin lanjut atas CN-235, perbandingan mendasar yaitu mengenai mesin, T Tail Shape, juga removing ramp door. Pesawat tersebut hendak dipergunakan saingan oleh ATR 42-600 pemilik kapasitas 40 penumpang.
Flight Deck CN-245 mengadopsi kaca kokpit sistem teknologi maju dan ketenangan yang tinggi bagi pilot serta co-pilot. Maka, bisa melindungi keselamatan penerbangan serta kemampuan operasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar